Lima Posisi Kontrol
Teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada
5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam
melakukan kontrol.
Kelima posisi kontrol tersebut adalah (1) Penghukum, (2)
Pembuat Rasa Bersalah, (3) Teman, (4) Pemantau dan (5) Manajer.
Penghukum
Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun
verbal. Orang-orang yang menjalankan posisi penghukum, senantiasa mengatakan
bahwa sekolah memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan murid-murid
lebih dalam lagi. Guru-guru yang menerapkan posisi penghukum akan berkata:
“Patuhi aturan saya, atau awas!”
“Kamu selalu saja salah!”
“Selalu, pasti selalu yang terakhir selesai”
Guru seperti ini senantiasa percaya hanya ada satu cara agar
pembelajaran bisa berhasil, yaitu cara dia.
Penghukum (Nada suara tinggi, bahasa tubuh: mata melotot,
dan jari menunjuk-nunjuk menghardik):
“Terlambat lagi, pasti terlambat lagi, selalu datang
terlambat, kapan bisa datang tepat waktu?”
Tanyakan kepada diri Anda:
Bagaimana perasaan murid bila guru berbicara seperti itu
pada saat muridnya datang terlambat?
Hasil:
Kemungkinan murid marah dan mendendam atau bersifat agresif.
Bisa jadi sesudah kembali duduk, murid tersebut akan mencoret-coret bukunya
atau meja tulisnya. Lebih buruk lagi, sepulang sekolah, murid melihat motor
atau mobil bapak/ibu guru dan akan menggores kendaraan tersebut dengan paku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar